kebidanan

http://books.google.co.id/books?as_brr=3&q=%22Kebidanan%22&btnG=Cari+Buku http://books.google.co.id/books?id=GQYW-nrQzSkC&printsec=frontcover&dq=%22Kebidanan%22&as_brr=3&cd=1#v=onepage&q&f=false http://books.google.co.id/books?id=4UJ6E-NoV7gC&printsec=frontcover&dq=%22Kebidanan%22&as_brr=3&cd=2#v=onepage&q&f=false

Kamis, 25 Agustus 2011

Laut Merah

Kisah Tenggelamnya Firaun di Laut Merah

Kamis, 11 November 2010 15:01 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Laut Merah boleh dikatakan laut yang istimewa. Mengapa? Bukan hanya karena warnanya yang pada waktu-waktu tertentu terlihat merah jika dipandang dari atas, tapi juga karena lautan yang memisahkan benua Asia dan Afrika ini menyimpan kisah tentang kebesaran Allah SWT. Saat Nabi Musa AS dan Bani Israil diburu penguasa Mesir, laut tersebut membelah dan menenggelamkan Firaun berikut pasukannya.

Jamaah haji asal Indonesia yang datang ke Tanah Suci bisa menyaksikan Laut Merah melalui jendela pesawat sesaat sebelum pesawat yang ditumpanginya mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Hal ini karena Kota Jeddah memang berada di tepi Laut Merah sisi timur.

Secara geografis, Laut Merah merupakan perairan teluk yang berhubungan langsung dengan Laut Arab di sisi selatan. Negara-negara yang memiliki wilayah perairan di sepanjang Laut Merah, antara lain Arab Saudi, Mesir, Sudan, Eritrea, dan Etiopia, atau yang biasa disebut negara-negara Maghribi. Sedangkan, di sisi utara terdapat kanal bernama Suez yang menghubungkan Laut Merah dan Laut Mediterania.

Lebar lautan yang menjadi pembatas wilayah benua Asia dan Afrika ini di lokasi terjauh mencapai jarak 300 km. Sedangkan, panjang satu sisi pesisir Laut Merah mencapai sekitar 1.900 km. Sementara kedalaman lautnya di tempat yang terdalam mencapai 2.500 meter.

Kisah Nabi Musa membelah Laut Merah tersebut diperkirakan terjadi sekitar 3.500 tahun silam. Dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 50 disebutkan, "Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan." Sejarah ini diperkuat dengan ditemukannya bangkai kereta kuda dan tulang-belulang manusia di Laut Merah yang diduga merupakan pasukan dan pengawal Firaun.

Berdasarkan penelitian ilmiah, lokasi penyeberangan Nabi Musa AS diperkirakan berada di wilayah Nuwaiba, Semenanjung Sinai, Mesir. Kedalaman maksimum perairan di kawasan ini sekitar 800 meter ke arah Mesir dan 900 meter ke arah Arab. Sedangkan, jarak Nuwaiba di sisi timur Laut Merah hingga Semenanjung Arab di sisi barat sekitar 1800 meter. Lebar lintasan saat Nabi Musa menyeberangi Laut Merah diperkirakan mencapai 900 meter.

Berdasarkan data tersebut, bisa dibayangkan berapa besar energi yang dibutuhkan untuk menyibakkan air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter. Apalagi waktu tersibaknya Laut Merah cukup lama karena Bani Israil yang menyertai Nabi Musa AS menyeberangi Laut Merah mencapai 600.000 orang.

Menurut perhitungan fisika, jika penyibakan Laut Merah tersebut berlangsung empat jam saja, maka dibutuhkan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2,8 juta newton per meter persegi. Jika dikaitkan dengan kecepatan angin, akan melebihi kecepatan angin pada saat terjadi badai angin kencang. Mengacu pada perhitungan yang dilakukan seorang pakar dari Rusia bernama Volzinger, diperlukan embusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik atau 108 km/jam sepanjang malam untuk menyibakkan air sedalam 800 meter.

Terkait dengan fenomena ini, peneliti Amerika Serikat mengakui bahwa fenomena Laut Merah terbelah ini memang sangat mungkin terjadi. Dari hasil simulasi komputer yang mempelajari bagaimana angin mempengaruhi air, diperlihatkan bahwa angin mampu mendorong air sehingga menyibakan daratan dasar laut.

Pusat Riset Atmosfir Nasional (NCAR) dan Universitas Colorado AS menyebutkan, terbelahnya air (laut) dapat dipahami melalui teori mekanika fluida. Angin menggerakkan air dengan cara yang sesuai dengan hukum-hukum fisika, yakni menciptakan lorong bagi perjalanan yang aman dengan air pada kedua sisinya. Dan, itu memungkinan air untuk tiba-tiba menutup kembali.

Untuk itu, para peneliti tersebut juga mempelajari bagaimana badai topan di Samudera Pasifik dapat menggerakkan dan mempengaruhi air samudra yang dalam. Mereka menunjuk satu situs di selatan Laut Mediterania sebagai tempat penyeberangan dengan model tanah yang memungkinkan terjadinya air laut membelah.

Model ini memerlukan formasi berbentuk huruf U dari Sungai Nil dan laguna dangkal di sepanjang garis pantai. Hal ini menunjukkan bahwa angin dengan kecepatan 63 mil per jam yang berembus selama 12 jam bisa mendorong air hingga kedalaman 6 kaki (2 meter). Ini menjadi jembatan tanah sepanjang 3-4 kilometer (2 sampai 2,5 mil) dan luas 5 kilometer (3 mil) hingga tetap terbuka selama 4 jam.

Berdasarkan hasil riset tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa laut memang bisa saja membelah memperlihatkan dasar lautnya. Namun soal kebenaran bahwa laut membelah dengan bantuan angin, jawabnya adalah Wallahu Alam.

Kini, di pantai Laut Merah wilayah Jeddah, Arab Saudi, setiap Kamis dan Jumat malam sering dipenuhi wisatawan untuk berpiknik sambil pesta barbeque atau sekadar duduk-duduk bercengkerama. Tidak mengherankan bila di sepanjang pantai juga berderet restoran yang menyajikan aneka masakan dan taman bermain untuk anak-anak.

Rabu, 24 Agustus 2011

demem berdarah

 
Pada dasarnya pengobatan DBD bersifat suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan perdarahan yang terjadi. Pasien DD dapat berobat jalan sedangkan pasien DBD dirawat di ruang perawatan biasa. Tetapi pada kasus DBD dengan komplikasi diperlukan perawatan intensif. Untuk dapat merawat pasien DBD dengan baik, diperlukan dokter dan perawat yang terampil, sarana laboratorium yang memadai, cairan kristaloid dan koloid, serta bank darah yang senantiasa siap bila diperlukan. Diagnosis dini dan memberikan nasehat untuk segera dirawat bila terdapat tanda syok, merupakan hal yang penting untuk mengurangi angka kematian. Di pihak lain, perjalanan penyakit DBD sulit diramalkan. Pasien yang pada waktu masuk keadaan umumnya tampak baik, dalam waktu singkat dapat memburuk dan tidak tertolong. Kunci keberhasilan tatalaksana DBD/SSD terletak pada ketrampilan para dokter untuk dapat mengatasi masa peralihan dari fase demam ke fase penurunan suhu (fase kritis, fase syok) dengan baik.




klik disis yuuuuk???????????????


a.    Kesehatan
Pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan, dibiayai dengan biaya langsung maupun tidak langsung yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tanjungpinang serta Pinjaman Luar Negeri dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Pada Tahun Anggaran 2008, kegiatan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang didukung dana sebesar Rp. 24.446.585.530,- (Dua puluh empat milyar empat ratus empat puluh enam juta lima ratus delapan puluh lima  ribu lima ratus tiga puluh rupiah), yang terdiri dari:
1).  Dinas Kesehatan  :
a).  Belanja Tidak Langsung            .....................       Rp.    3.286.625.813
b).   Belanja Langsung ..................................     Rp. 13.281.751.500
c).   Belanja Kegiatan Propinsi , …..……......      Rp.      295.534.000
d).   Belanja Anggaran PHLN/APBN...............     Rp.     249.854.000
2).  Puskesmas  :
a).   Belanja Tidak Langsung ...........................   Rp. 6.830.896.717
b).   Belanja Langsung   ...................................   Rp.    504.345.000
Perincian penggunaan dana tersebut adalah sebagai berikut  :
1)    Belanja Kegiatan Tidak Langsung bersumber APBD Kota sebesar Rp. 13.281.751.500,- terdiri dari  :
a).   Rutin Dinas ..........................................        Rp.   521.700.000
b).   Obat dan Pembekalan Kesehatan, .....        Rp.   830.630.000
c).   Upaya Kesehatan Masyarakat, ...........        Rp.   427.180.000
d).   Promkes dan Pemberdayaan masy......      Rp. 1.276.965.000
e).   Perbaikan Gizi Masyarakat ………………   Rp.    622.990.000,
f).     Pengembangan Lingkungan Sehat….......   Rp.   309.170.000
g).   Pencegahan dan Pengg.Peny.Menular....   Rp.1.325.650.000
h).   Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin ..  Rp.   125.080.000
i).     Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana-prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya .................................................................. Rp.  6.950.111.500
j).     Peningkatan keselamatan ibu melahirkan & Anak ...................................................................   Rp.   356.105.000
k).   Kebijakan Manejemen kesehatan............     Rp.   173.755.000
l).     Keluarga Berencana ...............................      Rp.   362.415.000

Tabel-9:
Anggaran Pembangunan Kesehatan Pada Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
Tahun 2004-2008
NO
URAIAN KEGIATAN
2004
2005
2006
2007
2008
1
P2M
429.360.000
764.395.000
695.505.000
1.328.074.000
1.325.650.000
2
Kesehatan Keluarga
16.685.000
219.306.650
304.355.000
182.200.000
356.105.000
3
Promosi Kesehatan
195.075.000
331.453.000
481.970.000
908.670.000
1.276.965.000
4
Kesehatan Lingkungan
3.655.000
89.415.000
104.120.000
214.270.000
309.170.000
5
Rutin Dinas
455.360.000
700.000.000
738.860.000
589.178.909
521.700.000
6
Pelayanan Kesehatan
-
61.678.000
412.996.000
843.295.000
427.180.000
7
Perbaikan Gizi Masyarakat
489.390.000
39.640.000
155.465.000
317.723.450
622.990.000
8
Keluarga Berencana
-
157.655.000
96.645.000
156.795.000
362.415.000
9
Peningkatan Sarana dan Prasarna
70.000.000
348.815.000
5.795.434.000
6.526.338.998
6.950.111.500
10
Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
-

105.210.000
280.890.000
173.755.000
11
Obat & Perbekalan Kesehatan
300.000.000
300.000.000
300.000.000
853.230.000

830.630.000

12
Pengawasan & Pengen-dalian Kesehatan Makanan

-


35.810.000
-

13
Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
-
28.000.000
-
-
125.000.000
14
Operasional Puskesmas
240.600.000
357.200.000
397.700.000



Sub Total
2.200.125.000
3.069.557.650
9.288.260.000
13.210.492.357
13.281.751.500,



2)    Belanja Proyek bersumber dari PLN/APBN sebesar Rp.      295.534.000  Terdiri dari :
§  Kegiatan DHS (DTPS)......... ...................          Rp.   63.060.000
§  GF ATM (HIV-AIDS) ..............................            Rp.122.040.000
§  GF ATM (TBC) ……………………………       Rp.  64.794.000
§  Keluarga Berencana ...............................      Rp. 45.640.000

Tabel-10:
Anggaran Pembangunan Kesehatan Kota Tanjungpinang
Bersumber Dari APBN & PLN Tahun 2004-2008
NO
URAIAN KEGIATAN
2004
2005
2006
2007
2008
1
Proyek Peningkatan Upaya Kesehatan
122.323.000

-

-

-

-

2
Revitalisasi Gudang Farmasi

50.000.000
-
-
-
3
Prog.Obat & Perbekalan Kes (Pemb. Gudang Farmasi)
-
-
-
613.527.000.
 -
4
PKPS-BBM Bidang Kesehatan





5
Prevention & Alleviation of HIV Impack in Indonesia (GF)
145.000.000

94.615.000
-
-
-
6
Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (DHS-1)
-

-

515.521.000
-

63.060.000
7
Peningkatan Kes Masyarakat  (DHS-1 ABD)
-
-
-
360.490.000.
-
8
Unicef Campak       
-
-
64.210.000
                     -

9
PIN Putaran 4 dan 5        GF


85.270.000
-
- 64.794.000
10
ATM TB Paru
-
-
30.540.200


11
GF ATM  Penyakit Kelamin


196.262.000
61.980.000.
122.040.000
12
Keluarga Berencana
-
44.620.000

-
45.640.000

v Orientasi Mekop bagi Pengelola Program KB
-
-
10.000.000
-


v Trainning workshop KIP Konseling Khiba bagi Pengelola KB
-
-
10.000.000



v workshop khibo bagi pengusaha salon.
-
-
10.000.000


-


v Orientasi pengelola program KB bagi Kader       
-
-
5.000.000

-

v Advokasi Operasional Penyusunan Perencanaan DHS
-
-
15.000.000

-

v Konsultasi ke Propinsi       

-
2.040.000

-

SUB TOTAL
267.323.000
189.235.000
943.843.20
1.035.997.000
295.534.000

3). Belanja Kegiatan bersumber dari Propinsi sebesar Rp. 247.422.500:
§  Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin ... Rp. 122.320.000,-
§  Keluarga Berencana  ........................ ......  Rp.   54.140.000,-
§  Pengembangan Kel Siaga ……………….   Rp.   61.000.000
§  KIA ………………………………………….   Rp.   10.962.500
§  UKK …………………………………………   Rp.
§  UPGK ………………………………………    Rp.

Tabel-11:
Anggaran Pembangunan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
Bersumber Dari APBD Propinsi Tahun 2004-2008
NO
URAIAN KEGIATAN
2004
2005
2006
2007
2008







1
Pelayanan Kesehatan daerah Terpencil

7.670.000





2
Pelatihan Pengembangan manajemen Kinerja Kelini

66.240.000




3
Pemberantasan Penyakit DBD

16.000.000



4
Jamkesmas

5.360.000


122.320.000
5
Kelurahan Siaga




61.000.000
6
Kesehatan Ibu dan Anak




10.962.000
7
Program KB






v Pendataan Keluarga 


6.400.000

54.140.000

v Pembinaan Generasi Muda Mesjid

2.000.000




v Pembinaan Kese-hatan Reproduksi

2.000.000
1.500.000



v Momentum KB       

2.000.000
12.000.000



v Operasional pelayanan KB

3.728.000
6.000.000



v Operasional KB Kes

2.728.000
 26.286.000



Sub Total

106.998.000
51.186.000

247.422.000

Secara umum pada tahun 2008 terjadi peningkatan Anggaran pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang sebesar Rp. 1.823.003.092,- atau kenaikan 1,93 % bila dibandingkan dengan tahun 2007. Dengan dana tersebut telah dilaksanakan kegiatan rutin maupun kegiatan oleh Bidang dan seksi yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Anggaran pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang sejak tahun 2004 s/d 2008 cenderung mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2004 sebesar Rp.2.200.125.000, 2005 sebesar Rp.3.069.557.650,-, 2006 sebesar Rp.9.288.260.000, tahun 2007 sebesar Rp. 13.210.492.357,- serta tahun 2008 sebesar Rp. 13.281.751.500,-